Saat ini aku mengalami depresi karena rasa cemburu. Cemburu akan keceriaan mereka yang membiusku untuk tidak beranjak dari tempatku berpijak! Urgh.. =___= kenapa harus dalam kondisi seperti ini? Bukan karena ingkar akan rasa syukurku yang perlahan beringsut menyusut. Tapi ini lebih karena ketidaksanggupan berjalan di atas kedua kakiku sendiri. Terkesan lebay memang, tapi ini apa adanya hati yang terpasung di ujung. Ups.. kini syukurku berlipat! Dan itu harus menjadi tetap! Setidaknya banyak celah menyatukan kebahagiaan yang tertunda sekarang. :)
Ada basi yang kubahasakan sekarang. Ini tentang sebuah keputusan, tentang sebuah pilihan yang akhirnya siapapun tak akan pernah tahu ending dari setiap keputusan yang diambil. Ada rengat yang nyaris saja membuat susunannya hancur. Ruang hati itu tak bisa lagi terjaga, lebih memacu untuk bergerak bebas tanpa dibayangi oleh riuh dan gemuruh khalayak yang sesak. Entahlah,.. apa kalian mengerti yang tersampaikan di sini? Yang pasti berkata basi dalam diksi itu lebih nyaman dan aman.
